Mencuci tangan yang asyik dan tertib

Gambar 1. Ruang cuci tangan

Ketika tiba waktu rehat, anak-anak TK Santo Yusup begitu bersemangat. Mereka bergegas menuju ke tempat cuci tangan. Di sana, mereka senang sekali bermain gelembung sabun, saling percikan air ke muka atau badan temannya, kemudian berlarian kembali ke kelas untuk segera menyantap makan siang.

Ketika  pekarya akan membersihkan tempat cuci tangan, ia menemukan isi sabun cair dalam botol habis, air menggenang di wastafel dan cipratan air berserakan di lantai. Ia pun menceritakan hal ini kepada kepala sekolah dan guru. Guru pun bercerita bahwa mereka juga menemukan beberapa anak bajunya basah.

Besoknya, anak-anak dikejutkan dengan kehadiran pekarya yang menceritakan pekerjaannya dan temuannya tentang begitu berantakannya suasana di ruang cuci tangan. Pekarya kemudian menjelaskan bagaimana cara menggunakan botol sabun, mengatur keran air dan mengeringkan dengan lap tangan. Setelah itu, guru mengajak anak-anak untuk membayangkan pekerjaan pekarya jika kegiatan cuci tangan tidak tertib. Guru juga mengajak anak yang bajunya basah untuk berefleksi. Dari situ, guru mempersilakan anak-anak untuk melakukan diskusi kelas.


 Jenjang Sasaran:

 Jenis Kegiatan:   

Waktu:

 Kindergarten, Elementary School 

Mencuci tangan

5-10 menit per hari.


Tujuan

Melalui diskusi kelas, anak-anak akan belajar bagaimana menata alur, mengambil peran dan bekerjasama dalam kegiatan cuci tangan; merefleksikan kebersihan dan ketertiban kegiatan cuci tangan; serta menghargai dan mendukung peran pekarya.

Teaching Materials

  • Alat cuci tangan: Sekolah menyediakan seperti botol sabun, lap tangan dan ruang cuci tangan.

Gambar 2. Panduan mencuci tangan
  • Perlengkapan diskusi kelas: Misalnya Kertas, Kertas tempel, Papan tulis kecil, Pena/Spidol.

Gambar 3. Perlengkapan diskusi kelas

Protokol diskusi  kelas: Anak-anak berinisiatif merancang pembagian peran, alur kerja dan refleksi kelas.

Gambar 4. Rapat kelompok alak anak TK.

Keterlibatan komunitas: Pekarya sebagai ‘guru tamu’ berbagi cerita tentang perannya di sekolah.

Gambar 5. Ibu pekarya sedang menjelaskan tata cara mencuci tangan

Prosedur Pelaksanaan:

Guru mengantarkan diskusi kelas dengan mengajak anak untuk merefleksikan bahwa kebersihan, kerapihan dan ketertiban tidak hanya berlaku ketika di dalam kelas, melainkan juga ketika mencuci tangan. Dari situ, anak-anak dapat menggambarkan alur kegiatan cuci tangan yang daripadanya anak-anak memetakan beberapa peran:

1.      mengatur antrian di kelas

2.     memegang botol sabun

3.      mengatur antrian di tempat cuci tangan

4.      mengatur antrian lap tangan

5.      mengawasi pergerakan anak-anak.

Gambar 6. Mengambil sabun (a) dan mencuci tangan (b) dengan tertib itu menyenangkan.

Melalui kesatuan dan pergiliran peran tersebut, anak-anak mulai belajar bagaimana kegiatan cuci tangan tetap asyik dan tertib.

Kembali ke atas

Artikel terkait

Artikel sebelumnya

Golden Week(s)

Artikel berikutnya

MisiKU: Menjadikan Rumah serasa Sekolah

Kembali ke atas